Tren Baru Ini Berbahaya Buat Bayi Anda. Apa Yang Mesti Disiasati?

Sabtu, 03 Oktober 2015 - 02:25 WIB
Tren Baru Ini Berbahaya Buat Bayi Anda. Apa Yang Mesti Disiasati?
Tren Baru Ini Berbahaya Buat Bayi Anda. Apa Yang Mesti Disiasati?
A A A
DEPOK - Para ibu diminta untuk lebih selektif dalam membeli makanan dipinggir jalan dengan harga murah. Sebab kandungan gizi dari makanan tersebut dipertanyakan.

Ketua Persatuan Ahli Gizi Kota Depok, dr Ruri mengatakan, banyak masyarakat yang tergiur mencari makan sehat dengan harga murah. Mereka percaya dengan sebutan makanan sehat, sehingga tidak memikirkan kandungan gizi sesuai tidak dengan kebutuhan tubuh.

Hal itu terjadi karena para orangtua malas membuatkan makanan yang sehat. Baik itu untuk orang dewasa dan anaknya.

"Banyak label makanan sehat yang dijual dipinggir jalan dengan harga Rp 2.000. Coba secara logika dapatkan kandungan gizi dengan harga segitu. Kasihan anak-anak yang dalam masa pertumbuhan," kata dr Ruri dalam diskusi Teknologi Pangan Dalam Pembuatan MP ASI Fortifikasi di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jumat (02/10/2015).

Sang dokter mencontohkan makanan yang disebut makanan sehat seperti bubur untuk makanan pendamping ASI dibuat oleh pedagang dengan campuran sayur mayur.

“Diberi wortel serta ikan tuna secukupnya. Sekilas memang terdengar dan terlihat sehat. Namun apakah kandungan vitamin A dan protein pada ikan itu mencukupi untuk bubur sebaskom?,” ungkapnya.

Ditambahkan oleh dr Ruri, untuk membuat makanan yang bergizi bagi anak, akan lebih baik para orangtua membuat makanan sendiri di rumah. Para ibu dapat belajar membuat resep dari banyak rekomendasi di dunia maya ataupun bahan bacaan.

"Saat ini para orangtua sibuk dengan gadget-nya masing-masing. Karena itu mereka menjadi malas untuk membuat makanan sehat yang sesungguhnya. Karena itu kami selaku ahli gizi tergerak untuk memberikan edukasi ke masyarakat," kata dr Ruri melanjutkan.

Yang terakhir dr Ruri menyatakan, jika orangtua malas membuat makanan sehat untuk keluarga terutama bagi sang buah hati. Maka pilihan alternatifnya adalah membeli makanan pendamping ASI yang sudah difortifikasi.

Selain terjamin kesehatannya, kandungan gizinya juga sudah jelas. Karena sudah terpampang di bungkusnya. "Jadi, produk nutrisi fortifikasi pendamping ASI tidak perlu dimusuhi," pungkasnya.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9896 seconds (0.1#10.140)